Accounting

AKUNTANSI PAJAK

AKUNTANSI PAJAK

Halo sobat Acis, Kembali lagi bersama kami Acis Indonesia. Pada kesempatan kali ini Kami akan membahas mengenai Akuntansi Pajak.

Akuntansi Pajak adalah cabang dari akuntansi yang berfokus pada pencatatan, pelaporan, dan perhitungan pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Berikut adalah materi-materi pokok dalam akuntansi pajak:

1. Konsep Dasar Pajak

  • Definisi Pajak: Pajak adalah kontribusi wajib dari individu atau badan usaha kepada negara tanpa imbalan langsung, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
  • Fungsi Pajak: Fungsi budgeter (pemasukan negara), regulerend (mengatur perekonomian), distribusi kekayaan, dan stabilisasi ekonomi. Pajak menjadi pendapatan negara karena peran pajak sangat penting dalam membiayai berbagai kebutuhan pemerintahan dan pembangunan negara. Pajak adalah sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai belanja pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan, fasilitas umum), pelayanan publik (pendidikan, kesehatan), dan kebutuhan operasional pemerintahan. Pajak digunakan untuk mendanai program kesejahteraan sosial, seperti bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu, subsidi pendidikan, dan program jaminan kesehatan. Pajak juga berfungsi untuk mengatur distribusi pendapatan di antara warga negara.

2. Jenis-Jenis Pajak

  • Pajak Penghasilan (PPh): Pajak yang dikenakan atas penghasilan individu atau badan usaha.
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Pajak yang dikenakan atas setiap transaksi penjualan barang/jasa kena pajak.
  • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau penguasaan tanah dan bangunan.
  • Pajak Daerah: Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, seperti pajak kendaraan bermotor.

3. Prinsip-Prinsip Akuntansi Pajak

  • Prinsip Pengakuan Pajak: Pendapatan dan biaya harus diakui sesuai dengan periode yang tepat, meskipun kas belum diterima atau dikeluarkan.
  • Perbedaan Pajak Komersial dan Pajak Fiskal: Laporan keuangan komersial mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sedangkan pajak mengikuti peraturan perpajakan. Terkadang terjadi perbedaan pengakuan pendapatan dan beban.

4. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh)

  • PPh Pasal 21: Pajak atas penghasilan karyawan (gaji, tunjangan).
  • PPh Pasal 23: Pajak atas pendapatan berupa dividen, royalti, dan sewa.
  • PPh Badan: Pajak yang dikenakan kepada perusahaan atas penghasilannya.

5. Pelaporan Pajak

  • SPT Tahunan: Surat Pemberitahuan Tahunan yang harus dilaporkan oleh individu dan badan usaha setiap tahunnya.
  • SPT Masa: Surat Pemberitahuan Pajak yang dilaporkan secara bulanan, seperti PPh 21 dan PPN.

6. Pajak Tangguhan (Deferred Tax)

Pajak tangguhan (deferred tax) adalah pajak yang ditunda pembayarannya karena adanya perbedaan waktu antara pengakuan pendapatan atau biaya dalam laporan keuangan komersial dan laporan pajak. Pajak tangguhan muncul karena perbedaan temporer antara perhitungan pajak secara komersial dan pajak fiskal, yang akan mempengaruhi pajak yang dibayar di masa depan. Fungsi pajak tangguhan membantu menjaga agar laporan keuangan memberikan gambaran yang benar dan wajar tentang posisi keuangan perusahaan. Tanpa pajak tangguhan, laporan keuangan tidak akan mencerminkan kewajiban atau hak pajak yang mungkin terjadi di masa mendatang akibat perbedaan waktu dalam pengakuan pendapatan atau biaya.

7. Penghindaran dan Penggelapan Pajak

  • Tax Avoidance: (penghindaran pajak) adalah upaya yang dilakukan oleh wajib pajak untuk meminimalkan kewajiban pajak mereka secara legal dengan memanfaatkan celah-celah dalam peraturan perpajakan. Ini dilakukan dengan merancang transaksi atau struktur keuangan yang sah menurut hukum, tetapi bertujuan untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar. Tax avoidance dilakukan dalam batasan hukum. Ini bukan tindakan melanggar hukum, karena wajib pajak menggunakan ketentuan yang ada untuk keuntungan mereka.

Dampak Tax Avoidance

  1. Bagi Pemerintah: Penghindaran pajak dapat menyebabkan berkurangnya penerimaan negara, karena wajib pajak membayar pajak lebih sedikit daripada yang seharusnya. Ini bisa berdampak negatif pada pembiayaan program-program publik.
  2. Bagi Masyarakat: Tax avoidance sering dianggap tidak etis karena, meskipun legal, hal ini dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ketidakadilan. Perusahaan atau individu dengan sumber daya besar dapat memanfaatkan strategi penghindaran pajak, sementara masyarakat umum tetap membayar pajak penuh.
  3. Reformasi Pajak: Karena praktik penghindaran pajak, pemerintah sering kali melakukan reformasi perpajakan untuk menutup celah-celah yang memungkinkan strategi ini dilakukan. Hal ini menciptakan siklus di mana undang-undang pajak terus diubah untuk mengatasi praktik tax avoidance.
  • Tax Evasion (penggelapan pajak) adalah tindakan ilegal yang dilakukan oleh wajib pajak untuk menghindari pembayaran pajak dengan cara menyembunyikan pendapatan, memalsukan laporan keuangan, atau memberikan informasi palsu kepada otoritas perpajakan. Berbeda dengan tax avoidance (penghindaran pajak) yang masih dilakukan dalam batasan hukum, tax evasion melibatkan pelanggaran hukum dan merupakan tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi hukum berat.Membuat laporan pajak berbeda dengan membuat laporan akuntansi komersial pada umumnya. Meskipun keduanya berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan.

Berikut Perbedaan Laporan Pajak dengan Laporan Komersil:

1. Tujuan Laporan

  • Laporan Akuntansi Komersial: Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang benar dan wajar mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti manajemen, investor, kreditor, dan pihak eksternal lainnya. Laporan ini disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • Laporan Pajak: Tujuannya adalah untuk melaporkan kewajiban perpajakan perusahaan kepada pemerintah, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Fokusnya adalah menghitung pajak yang harus dibayar secara benar dan sesuai dengan ketentuan pajak.

2. Dasar Penyusunan

  • Laporan Akuntansi: Disusun berdasarkan prinsip akrual, di mana pendapatan dan beban diakui ketika terjadi (meskipun belum ada penerimaan atau pembayaran kas). Ini sesuai dengan standar akuntansi.
  • Laporan Pajak: Untuk pajak, dasar pengakuan bisa berbeda karena mengikuti ketentuan dalam peraturan perpajakan yang bisa lebih sederhana, misalnya pengakuan berbasis kas atau aturan spesifik dalam pengakuan pendapatan dan biaya.

3. Perbedaan Komersial dan Fiskal

  • Dalam membuat laporan pajak, ada perbedaan antara laba komersial (laba yang dihasilkan dari laporan akuntansi) dan laba fiskal (laba yang digunakan untuk dasar perhitungan pajak). Hal ini disebabkan adanya perbedaan temporer dan perbedaan tetap.
    • Perbedaan Temporer: Perbedaan yang sifatnya sementara antara perhitungan akuntansi dan perhitungan pajak, misalnya penyusutan aset tetap yang berbeda antara akuntansi dan pajak.
    • Perbedaan Tetap: Perbedaan yang tidak akan disesuaikan di masa mendatang, misalnya beban yang tidak diakui dalam peraturan perpajakan tetapi diakui dalam laporan keuangan (seperti denda pajak atau sumbangan yang tidak diakui secara fiskal).

4. Penyusunan SPT (Surat Pemberitahuan)

  • SPT Tahunan: Laporan pajak yang digunakan untuk melaporkan penghasilan dan pajak terutang dari wajib pajak, baik itu orang pribadi (SPT Tahunan PPh OP) maupun badan usaha (SPT Tahunan PPh Badan). Dalam laporan ini, hasil perhitungan pajak menggunakan ketentuan pajak, bukan hasil laporan akuntansi komersial.
  • SPT Masa: Laporan pajak yang dilaporkan secara bulanan seperti untuk PPh Pasal 21 (pajak atas penghasilan karyawan) atau PPN (Pajak Pertambahan Nilai).

5. Koreksi Fiskal

  • Saat membuat laporan pajak, perusahaan sering kali harus melakukan koreksi fiskal terhadap laporan keuangan komersialnya. Koreksi fiskal dilakukan untuk menyesuaikan perbedaan antara standar akuntansi dan peraturan perpajakan. Misalnya, biaya-biaya yang diakui dalam laporan keuangan komersial, namun tidak diakui sebagai pengurang penghasilan kena pajak dalam peraturan perpajakan, harus dikeluarkan dari perhitungan pajak.

6. Penyusunan Pajak Tangguhan

  • Pajak Tangguhan adalah perbedaan temporer antara pengakuan pajak komersial dan fiskal yang akan berdampak pada pajak yang harus dibayar di masa mendatang. Laporan akuntansi mencatat pajak tangguhan, tetapi dalam laporan pajak tidak ada pajak tangguhan, hanya pajak yang harus dibayar pada tahun tersebut.

7. Dokumentasi yang Diperlukan

  • Laporan Akuntansi: Biasanya terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
  • Laporan Pajak: Berfokus pada SPT (Surat Pemberitahuan) yang mengharuskan detail terkait penghasilan, potongan pajak, kredit pajak, dan perhitungan pajak terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan.
  • Demikian terkait Pentingnya Akuntansi Dalam Bisnis Dan UMKM

Demikian terkait Pentingnya Akuntansi Dalam Bisnis Dan UMKM

Jika Sobat Acis ingin melakukan pencatatan, menghitung dan menganalisa sebuah data biaya pada suatu perusahaan industry untuk pembuatan laporan perpajakan menggunakan salah satu software pajak. Tetapi sudah Kelelahan sehingga sudah tidak focus, rungsing, tantrum, sampai pusing menjelimet, dan sudah tidak kuat untuk melakuan Penginputan. Tenang saja Tim Acis punya kabar baik yaitu Acis memiliki program SatSet Accounting yang sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun dan menghandle bermacam pembukuan dari berbagai bidang usaha, dan dalam pengerjaan nya sudah menggunakan Accounting System yang akan memastikan laporan keuangan yang dihasilkan menjadi cepat dan akurat. Sehingga laporan keuangan yang mudah dibaca dan diupdate secara berkala.

Bila ada yang kurang jelas dan ingin mendapat penjelasan yang lebih spesifik dari tim solution expert kami silahkan hubungi kami ACIS Indonesia melalui telpon di 021-29018652 / 087884538950 atau email ke [email protected]. Kami siap membantu Anda..!

Kami ACIS Indonesia adalah konsultan penjualan resmi Software Accounting ACCURATE. Kami juga menyediakan jasa training ACCURATE dan maintenance ACCURATE bagi perusahaan yang sudah menggunakan software ACCURATE dan mengalami kendala atau kesulitan dalam penggunaan software ACCURATE nya anda dapat menghubungi kami pada email : [email protected]. Kami selalu siap melayani Anda mulai dari Aceh, Padang, Jambi, Bengkulu, Medan, Palembang, Bangka Belitung, Serang, Tangerang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lombok, Pontianak, Balikpapan, Manado, Makassar sampai Papua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *